Senin, 15 Maret 2010

Tentang Skripsi: Entahlah...

Pagi tadi, dengan semangat menggebu, gue berangkat kuliah dengan membawa laptop. Semangatnya bukan karena gue punya laptop baru, tapi gue pengen 'menyelesaikan' sedikit ganjalan di hati ini di kampus, dan sangat berharap kalau laptop gue yang baterenya sudah gue ganti dengan yanga baru ini, mampu membawa gue menuju sedikit 'perbaikan' ini.

Meskipun sebenernya gue agak malas membawa laptop yang ukurannya lumayan besar dan cukup berat ini, tapi gue mencoba mematahkan itu semua dengan harapan, ini akan membawa hasil. Dan dengan sedikit riweuh karena gue harus membawa 2 tas sekaligus, satu tas tenteng yang berisi laptop, dan satu tas yang di samping yang berisi barang" pribadi, buku, dan payung.

Sesampainya di kampus, beberapa teman dekat gue agak kaget gue membawa laptop. Sebenernya siy gak heran kenapa mereka kaget kaya gitu, karena mereka tau gue paling males bawa laptop dan gue terlihat amat sangat jarang bawa laptop di depan mereka. Tapi ternyata yang agak kaget kenapa gue bawa laptop gak cuma 2 orang, masih ada beberapa teman lain yang heran kenapa gue bawa laptop. Lama" gue agak sedikit jengkel dan bertanya dalam hati sendiri, kenapa siy mereka sampe segitunya nanya, apalagi ketika gue jawab gue bawa laptop karena mau nyicil ngerjain proposal dan reaksi mereka bagi gue terlihat menyepelekan. HUft.... gue gak ingin suudzon.. berkali-kali gue istigfar...
Setelah beberapa lama gue dikampus dan ngobrol" dengan temen", ternyata baru gue ketahui, kalau di ruang baca skripsi sekarang gak boleh bawa laptop lagi. Padahal dulu dan kemaren, jelas" banyak anak" yang bawa laptop buat ngopi dari skripsi, dan waktu itu peraturan untuk gak boleh bawa laptop masih terpampang jelas di tembok, tapi masih banyak juga yang tetap bawa laptop buat copy paste teori" dari skripsi. Tapi ketika gue ingin membawa laptop ke ruang baca skripsi, kenapa peraturan itu ditetapkan lagi???

Dan setelah mendengar itu, gue mengerti kenapa temen" heran ngeliat gue bawa laptop. Karena mungkin sebagian besar anak" bawa laptop cuma buat ngopi skripsi dan sekarang ketika peraturan itu diberlakukan lagi, maka mereka jadi gak pada bawa laptop.

Kembali gue beristigfar. Ya ALLAH, ini cobaan lagi buat gue. Lagi" gue merasa sia" dan gak tepat waktu. Lagi" gue merasa sendiri, dan akhirnya gue mengasihani diri gue sendiri, yang selalu gak pernah seberuntung temen" gue.

Pagi tadi rasanya luluh semua semangat dalam hati. Tapi gue mencoba tegar. Mencoba menguatkan diri gue sendiri. Mungkin ini belum apa". Tapi jujur, ketika di kampus, tingkat kecemasan dan stres gue berasa meningkat. Apalagi ketika melihat teman" yang progres menyusun proposalnya sudah jauh meninggalkan gue, yang udah beberapa kali ketemu pembimbing,yang udah beberapa kali revisi, lah sementara gue masih di situ" aja, masih penuh ketidakjelasan, masih ngambang, masih belum tau apa".

Ingin rasanya menangis lirih dalam hati. Menangisi keadaan gue yang amat sangat menyedihkan, meskipun mungkin gue gak sendirian, tapi tetap saja, ketakutan ini membuat gue makin down, membuat gue makin kehilangan arah.

Gue sadar, gak ada gunanya terus menerus menangisi keadaan dan berdiam diri meratapi nasib. Tapi keadaan yang begitu mudah menjadi stressor dan terkadang sangat cepat meruntuhkan semangat gue inilah yang membuat gue sangat amat jatuh dan sedih.


Ya ALLAH, kuatkan aku. Berilah petunjukMu di setiap jalanku. Bimbing aku. Bantu aku untuk bangkit. Yakinkan aku dengan rahmat dan mukjizatMu...



0 komentar:

Posting Komentar

 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design