Rabu, 09 Oktober 2013

Fragile Heart

Dan... apa yang kamu rasakan, ketika di saat yang sama.. saat kisah cintamu baru saja hancur, impian tentang pernikahan dan pasangan hidup yang sudah kamu dambakan dan berharap segera terwujud, tiba tiba harus hilang begitu saja... dan di saat itu pula kamu mendapati bahwa sahabat juga teman teman dekatmu menikah secara berurutan.. mewujudkan mimpi yang pernah kamu miliki juga... Tak ada yang bisa dikatakan selain, menggigit bibirku.sendiri. miris. Rasanya seperti jatuh berkali kali... Bahkan aku sendiri tidak tahu harus merasakan sedih atau bahagia... Aku kira setelah beberapa bulan kejadian menyakitkan itu berlalu, aku sudah semakin kuat dan tegar. Tapi nyatanya harus kuakui, hatiku masih begitu rapuh....

Selasa, 24 September 2013

Random

Then, I miss someone... Dunno who Dunno why Then, I need someone Need for supporting me Need for holding my hand Need for saying to me that everything is gonna be alright

Sabtu, 21 September 2013

Allah's Top Secret

Malam ini kesekian kalinya menghadiri resepsi pernikahan salah satu temen deket wpas jaman sekolah, Sheila. Ternyata berjodoh dengan Ryan, temen kami juga selama SMP dan SMA. Mereka juga sama sama kuliah di fakultas kedokteran. Sekarang udah sama sama jadi dokter. Pernikahannya mewah dan meriah. Orang tuanya pun berada. What a perfect life?!

Minggu lalu menghadiri pesta pernikahan temen deket pas jaman kuliah, Anita. Menikah dengan laki laki yang udah berpacaran sejak SMA. Pernikahannya cukup mewah dan meriah, keduanya kelihatan bahagia. Dekorasi nya minimalis dan bergaya sedikit vintage. Keduanya honeymoon or Bali. What a perfect life?!

Dulu saya juga pernah punya mimpi. Mimpi yang juga dimimpikan gadis lainnya. Mimpi tentang pernikahan yang indah dan romantis. Bukan harus mewah, tapi minimalis dengan balutan dekorasi bergaya vintage, warna warna pastel dan banyak bunga mawar.
Duduk di pelaminan bersama laki laki yang kelak menjadi teman hidup, menjadi imam dan pelindung, mencintai dengan hati sepenuhnya, setia, bertanggung jawab, lembut dan sabar. What a perfect life?!

Tapi sekarang semua gambaran kesempurnaan itu hilang seketika. Bahkan hasrat untuk membayangkannya pun hilang. Setelah semuanya hancur....

Entahlah... semuanya rahasia Allah. 'Jodoh' is Allah's Top Secret. Manusia bisa berencana, tapi manusia tidak bisa menyetir takdir. 

Dan mengenai rasa dan isi hati, hanya Dia yang paling tahu. Saya perlu menetralkan semua segala rasa yang ada. Jangan sampai memendam rasa yang menyakitkan dan berujung kesia-siaan. Karena itu hanya akan menjadi sampah yang mengotori sepotong hati yang baru.

Saat ini saya hanya ingin memandang lurus ke depan, memaafkan diri sendiri,berdamai dengan kenyataan, dan terus memperbaiki diri agar dia yang meninggalkan merasa menyesal telah meninggalkan sesuatu yang begitu indah. 

Senin, 16 September 2013

Hati atau Logika

Hidup memang pilihan..
Cinta bagian dari hidup
Dalam urusan cinta kadang kita perlu tetap memilih...
Bukan urusan benar atau tidak...
Tapi urusan hati atau logika...
Keduanya menyakitkan... percayalah



Jumat, 28 Juni 2013

Talking about Marriage

Sudah lama gak posting something di blog ini...
Dan sekarang saya kembali membawa sebuah topik yang cukup 'berat', yaitu tentang pernikahan. Well, sebenernya gak pengen terlalu eksplor mengenai masalah yang satu ini, karena bagi saya seorang wanita yang berusia 'rawan' ini membicarakan tentang pernikahan agak sedikit memberi tekanan dan kegalauan tersendiri.
Berbicara tentang pernikahan di usia saya yang September ini menginjak usia ke-25, memang sejujurnya membuat saya dan mungkin wanita seusia saya merasa agak sedikit tertekan. Mungkin bagi sebagian orang akan bertanya, kenapa bisa sampai membuat tertekan? Bukankah usia 25 masih relatif dikatakan masih muda dan belum terlambat untuk menikah? Yes! Itu betul. Tapi tahukah bahwa menginjak usia ke-25 segala sesuatunya terasa begitu cepat dan 'kritis'. Sebenarnya yang membuat tertekan itu bukan angka 25-nya, tapi lingkungan yang terus terusan memberikan pressure. 
Yap, berada di lingkungan teman-teman yang rata-rata sudah menikah, akan menikah, baru menikah bahkan sudah memiliki baby dan menjadi ibu muda itu yang membuat tertekan. Kenapa? Ya karena topiknya menurut saya yang masih melajang terasa berat. Berat karena bahkan saya tidak tahu harus mulai darimana menjalankan kisah saya seperti mereka yang begitu bahagia, sementara saya sendiri baru mengalami kisah yang begitu berat dan memberi tekanan yang cukup berat di beberapa hari terakhir ini.
Semua wanita memiliki impian yang sama: menikah dengan pria yang dia cintai dan begitu mencintainya. Begitupun dengan saya. Mimpi itu sudah kami pupuk sejak awal menjalin hubungan. Sampai tahun keempat kami masih mencoba menyempurnakan mimpi itu. Tapi, ketika semuanya mulai menjadi sempurna, tiba-tiba saja badai ujian menghantam tiba-tiba dengan begitu kerasnya.
Saya harus mengakhiri hubungan yang terjalin selama empat tahun ini, hubungan yang di dalamnya terdapat begitu banyak kenangan indah, begitu banyak mimpi dan angan yang indah, cita-cita yang indah, rencana yang saya anggap sebentar lagi akan menjadi nyata, tapi nyatanya hanya cukup menjadi rencana yang tidak pernah terwujud.
Sakit? Pasti. Kecewa? Jangan ditanya. Hancur? Tentu. Lega? Sedikit. Yap, semua rasa menyatu, positif dan negatif. Mixed feelings. Apalagi ketika permasalahan ini sudah menyangkut hati keluarga saya. Hati ibu, mamah dan bapak, yang saya tahu pasti mereka juga ikut bersedih. Orang tua manapun akan merasa ikut sakit dan sedih melihat anaknya 'jatuh' seperti ini. Kesedihan yang orang tua saya alami itu yang makin membuat saya merasa 'jatuh'. Karena saya merasa telah mengecewakan mereka. Sungguh saya tak sampai hati melihat orang tua sedih apalagi sampai menangis di depan mata dan mereka menangis karena tak kuasa melihat anaknya yang juga bersedih.
Saya coba keep semua perasaan ini. Saya mencoba menyelesaikannya sendiri. Saya coba kuat dan menahan air mata di depan mereka. Tapi nyatanya untuk masalah kali ini, saya tidak sekuat itu. 
Bisakah dibayangkan gimana rasanya jadi saya? Ketika sudah mulai membicarakan soal pernikahan dan membuat semua rencana menjadi nyata, tapi semuanya harus berakhir begitu saja. Bahkan berakhir hanya karena alasan yang menurut saya tidak cukup worth it sehingga harus mengorbankan hubungan jarak jauh yang sudah susah payah dibangun selama empat tahun ini??!
Kalau boleh saya ceritakan sedikit di sini, hubungan kami harus berakhir bukan karena masalah diantara pribadi kami berdua. Tapi karena orang lain diluar kami, orang tua, mantan-calon-ibu-mertua saya, tepatnya.
Di usia keempat tahun hubungan kami, entah kenapa tiba-tiba beliau mengatakan kalau tidak setuju jika hubungan kami dilanjutkan sampai pernikahan.Dengan berbagai alasan yang sayangnya tidak diungkapkan sendiri dan langsung kepada saya, tapi diungkapkan melalui anak laki-lakinya. Berbagai alasan yang menurut saya tidak masuk akal, tidak krusial dan sama sekali tidak worth it jika hanya karena alasan itu yang harus membuat kami mengakhiri begitu saja hubungan kami. 
Restu orang tua memang penting. Ketidakrestuan orang tua terhadap pernikahan anaknya saya rasa bisa digagalkan dengan perjuangan kami. Tapi saya merasa hanya berjuang sendiri. Saya kecewa, karena laki-laki yang selama ini mengajarkan saya tidak pernah putus asa dan tidak pernah menyerah untuk terus memperjuangkan sesuatu, bahkan tidak berjuang cukup keras untuk memperjuangkan saya dan hubungan kami di depan orang tuanya.
Dalam hal seperti ini, seorang laki-laki harus bisa tegas memperjuangkan dan mengambil keputusan demi masa depannya sendiri. Itupun kalau dia merasa hubungan kami memang worth it untuk diperjuangkan. Tapi dari kenyataan yang saya hadapi, saya sadar ternyata bagi dia mungkin hubungan yang kami jalani tidak cukup berarti. 
Dan akhirnya saya harus kuat menjalani semua ini. Life must go on. Mungkin hanya terhenti sekejap, tapi saya sadar saya tidak boleh larut dalam kesedihan dan keterpurukan ini. Saya yakin, semuanya akan indah pada waktunya. Allah mungkin punya rencana indah lain yang Dia siapkan untuk saya. Mungkin jalan saya di depan tidak akan lurus, penuh tikungan dan tanjakan, tapi saya percaya dibalik setiap tanjakan dan tikungan yang saya hadapi ada sebuah keindahan di dalamnya.
Dan pada akhirnya saya harus mengakui bahwa kesimpulan dari semua ini adalah: Tidak jodoh. Bukan jodoh. Belum waktunya. Pernyataan yang sederhana, jelas maknanya, tapi menyakitkan.
10 Hari berlalu, saya sudah merasa cukup kuat. Tidak ada lagi air mata, meski masih ada perasaan tidak percaya, kehilangan, kekecewaan dan luka yang masih menganga. Tapi saya harus realistis. Mungkin lebih baik berakhir sebelum menuju pernikahan daripada saya harus menjalani pernikahan yang penuh air mata. 
Mengutip sebuah buku tentang pernikahan AKU, KAU DAN KUA: 
" Apabila Anda ditinggalkan atau dikecewakan orang yang sangat Anda cintai, biarkan saja. Seharusnya Anda kasihan padanya. Anda hanya kehilangan orang yang tidak mencintai Anda. Sedangkan dia? Dia baru saja kehilangan orang yang sangat mencintai dirinya, andai ia tahu. Lalu untuk apa Anda tenggelam dalam rasa kecewa? Lanjutkan hidup. Anda lebih layak untuk mendapat pasangan hidup yang lebih baik."

Jumat, 31 Mei 2013

My Sista's wedding

Long time no update my personal blog... hmmmf... dunno what to say..
Terlalu sibuk dan menikmati waktu untuk ngajar dan jualan online yang alhamdulillah pelan-pelan mulai berkembang.
Di postingan kali ini, bakal update foto-foto pernikahan kakak saya yang sudah berlangsung 20 April lalu... wedding wish: hope both of you are happily ever after... long lasting.. amin..
Note: doakan saya segera menyusul ya... secepatnya.. amin




Aliza, keponakan saya umur 20 bulan

Senin, 07 Januari 2013

Jogja Istimewa: Malioboro, Keraton dan Benteng Vrederburg













Jogja Istimewa: Pantai Indrayati

Review sedikit tentang pantai Indrayati.... Pantai Indrayati terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Sebenarnya di Gunung Kidul banyak deretan pantai yang bisa dikunjungi. Sebelum menuju pantai Indrayati kita bisa mampir dan singgah di pantai-pantai yang akan kita lewati terlebih dahulu diantaranya pantai Baron, Kukup, Sundak, Krakal dan beberapa pantai kecil lainnya. Sayangnya untuk mencapai kesana dari Jogja menempuh perjalanan cukup lama sekitar 2 jam (hitungan normal tanpa macet) dan kalau macet bisa mencapai 3-4 jam perjalanan. Apalagi medan yang ditempuh untuk menuju pantai cukup sulit dikarenakan jalan menanjak dan menurun khas pegunungan, jalanan sempit diapit pegunungan kapur dan bebatuan cadas membuat mobil yang lewat harus berhati-hati. Agak mengerikan kalau ada 2 bisa yang berjalanan berlawanan arah dikarenakan jalanan yang sempit dan penuh dengan tikungan jadi membuat kendaraan harus hati-hati dikemudikan.

Pantainya lumayan indah dan bersih, pasirnya putih, sulit ditemukan penginapan, disekitar pantai sudah banyak pemandian umum dan warung-warung kaki lima, disekitaran pantai juga terdapat tebing-tebing karang yang curam dan beberapa diantaranya bisa kita naiki.






Gedung Perundingan Linggarjati

Ini kedua kalinya saya mengunjungi Gedung Perundingan Linggarjati. Waktu pertama kali mengunjungi itu sam Tomy, dan sekarang datang kedua kalinya bareng adik dan sepupu saya. Awalnya memang gak ada niatan buat dateng kesana, niat awalnya sih mau foto-foto di Ciperna, berhubung udah siang dan gak ada view yang bagus, jadi kita mutusin untuk sekalian aja maen ke Linggarjati karena disana udaranya lumayan sejuk dan lumayan ada view yang bisa dijadiin tempat untuk foto-foto.

Gedung perundingan Linggarjati adalah gedung musem dimana dalam gedung itu diceritakan tentang sejarah terjadinya perundingan Linggarjati. Gedungnya seperti rumah tua biasa, didalamnya ada patung-patung diorama yang menceritakan sejarah tentang perundingan Linggarjati. Tempatnya di daerah Kuningan, Jawa Barat di kaki Gunung Ciremai. Biaya masuknya cuma Rp 2000,- dan sebenernya gak banyak yang bisa dilihat selain foto-foto dan diorama sejarah di dalam gedung. Yang saya suka adalah pemandangan di luar gedung dan pohon-pohon disekitar gedung juga padang rumputnya. Hijau dan sejuk... Lumayan oke kalau buat foto-foto, asal pinter capture dan pakai kamera profesional DSLR. heheheh...







Jogja Istimewa: Kids Fun

Sedikit review acara liburan panjang akhir tahun kemaren nih.. Ceritanya saya dan adik diajakin mama ikut acara piknik dari kantornya ke Jogja. Awalnya gak terlalu exciting secara kita udah sering banget bolak balik ke Jogja tiap jenguk mbah atau pulang pas lebaran. Cuma kata mamah, nanti disana kita bakal mengunjungi tempat wisata yang sebelumnya belum pernah kita datengin pas dateng ke Jogja.

Oke, destinasi pertama adalah KidsFun. Letaknya di pinggiran kota Jogja, tempatnya diperuntukkan bagi anak-anak dan balita, karena wahananya berisi permainan untuk anak-anak saja. Buat yang dewasa bisa main air di kolam renangnya atau main gokart. Biaya masuknya akhir tahun 2012 ini Rp 30.000 (belum termasuk berenang dan gokart). FYI, masuk tempat wisata ini tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari luar, tapi harga makanan dan minuman di tempat wisata ini juga gak terlalu mahal kok. Saya waktu itu beli es milo ukuran lumayan besar cuma Rp 8000, dan popcorn cuma Rp 5000, kentang goreng cuma Rp 10.000. Harganya memang gak terlalu mahal untuk ukuran tempat wisata.





 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design