Rabu, 31 Maret 2010

I found the cute-vintage-dress

Beberapa menit yang lalu ketika gue asyik browsing beberapa fashion blog, gue menemukan fashion online shop blog yang menjual baju" vintage. Tempatnya siy di Malaysia, tapi itu gak masalah buat gue... Yang gue cari sebenernya adalah model" dress vintage nya yang lucu"... 
Berharap suatu saat gue bisa punya,, dengan apapun caranya.. hunting di gede bage [walaupun agak butuh perjuangan keras nemu dress yang match juga cute sama badan gue juga kantong gue], buat di penjahit langganan mama [susahnya nyari bahannya.. gue gak begitu familiar sama nama" bahan atau jenis bahan yang pas], atau malah 'malak' kalo kebetulan di sini ada yang jual dengan harga yang murah... heheheh

yayay... beberapa bulan ini, selera fashion gue adalah dress, baby doll yang lucu"... membuat gue terlihat feminin... dan beberapa dress vintage lucu yang gue temukan ada di bawah ini... cekidot.. which one the cutest for me??

Rabu, 24 Maret 2010

I wanna be like her...

Terbesit kembali keinginan untuk menikah muda dan memiliki keluarga kecil yang bahagia dalam hati gue. 'Besitan' ini muncul gara" gue melihat facebook dosen" gue yang notabene perempuan, masih cukup muda dan rata" memiliki keluarga kecil yang terlihat bahagia.


Banyak dosen" di kampus gue yang jadi inspirator buat gue. Terinspirasi karena cantiknya, pinternya, modisnya, kelembutannya, keadaan keluarganya, anak"nya, dan jenjang kariernya yang menurut gue sangat keren. Rata" dosen di kampus adalah wanita dan mereka masih sangat muda. Usianya berkisar sekitar 30an, masih punya anak yang kecil" dan lucu, malah masih ada juga yang terlihat hamil anak ke-2 dan ke-3. Seneng aja liat mereka. Masih muda, pinter, bisa ke luar negeri, punya keluarga kecil yang bahagia. Gue ingin seperti mereka.


Dari dulu, gue pengen banget bisa nikah muda. Maksimal umur 25 udah married lah ya... Supaya anak gue nantinya gak beda terlalu banyak umurnya sama gue dan ayahnya :) Jadi qta masih bisa seperti temen. Keinginan gue ini kadang meningkat tiba" ketika melihat teman, junior atau senior gue yang udah married dan kemudian hamil terlihat wara-wiri di kampus. Lucu aja. Keren kali ya jadi ibu muda.. :)


Tapi gue tahu, kalau keinginan gue ini banyak bertentangan dengan teman" gue. Pernah gue tanya sama mereka, kapan mau merit, mereka bilang sekitar umur 25 ke atas. Mereka mau mengejar karier dan menikmati masa muda sampe puas dulu. Gak ada salahnya juga siy alesan mereka. Malah gue sempet terpengaruh dan membenarkan dalam hati pendapat mereka. Tapi gue gak ingin gara" karier, gue jadi perawan tua atau malah keburu frustasi dulu menghadapi kerasnya hidup sendirian. Karena gue sadar, sekuat apapun wanita, dia pasti memerlukan seorang lelaki pendamping di sisinya. Apalagi orang tua gue umurnya sudah cukup lanjut, gue ingin memberikan mereka kebahagiaan melalui hadirnya anak gue dan keluarga kecil gue di hari tua mereka, supaya mereka gak kesepian dan bisa menikmati rasanya menjadi kakek dan nenek. 




Hidup memang kadang tak semulus yang kita harapkan. Kembali lagi menguak keinginan dalam hati yang sempat terkubur beberapa lama, yang sebenarnya sedikit terinspirasi dari dosen" gue. Dulu --sebelum mind set gue berubah dan kacau  seperti sekarang-- gue bercita" ingin menikah sebelum usia gue 24. Punya rumah mungil yang asri, tinggal bersama keluarga kecil gue, bisa jadi ibu rumah tangga, tapi bisa juga kerja di luar, atau bikin usaha keluarga. Gue juga ingin sekolah lagi di luar negeri, bisa berkeliling dunia, membawa serta suami dan anak gue, berfoto di tempat" yang indah... Hmm... rasanya indah banget kalau impian itu bisa terwujud :)


Banyak dosen gue yang nerusin studi ke luar, itu membuat gue termotivasi dan kagum sama mereka. Masih muda, sudah bisa ke luar negeri, good carier, nice lil family... Waaahh.. rasanya ikut senang melihat kebahagiaan mereka yang terpancar dari foto" mereka di facebook..

Salah satu impian gue adalah gue pengen banget travelling ke luar negeri....

Menikmati musim semi dimana sakura bermekaran di Jepang, 



Berdiri di tempat paling romantis di dunia, menara Eiffel,  Paris,


Naek Haji ke Mekah dan napak tilas perjalanan NABI dan Rasul,


mampir ngeliat keeksotikan Piramida di Mesir,



berpetualang ke Disneyland di Hongkong,  


belanja murah di Singapore, 


berfoto di tengah padang Tulip di Belanda,


melihat dari dekat air terjun Niagara di US, 


mengunjungi kemegahan Taj Mahal di Agra...

:) membayangkannya saja sudah membuat gue senyum" sendiri!!!


Ini adalah bagian dari impian masa depan gue.. Semoga dengan gue menuliskannya di sini, ALLAH akan membantu gue mewujudkannya... Amiiin...

Jumat, 19 Maret 2010

Hujan membuatku bahagiaaaa :)

Hari ini adalah jumat yang padat dan cukup melelahkan buat gue. Padahal sebenernya hari ini tu gak ada kuliah dan gue bisa stay di kosan, tapi tugas dan tuntutan skripsi memaksa gue untuk berangkat ke kampus.

Okelah, dengan semangat dan rasa optimis gue melangkah pasti ke kampus. Perjalanan gue diawali dengan melaksanakan niat awal gue buat mampir ke perpus psikologi dulu. Buat menuju ke sana, gue harus naek angkot gratis biru (POMA) karena jalur angkot ini melewati fapsi (fakultas psikologi).

Waktu itu pukul 08.30 dan suasan perpus masih sangat sepi. Baguslah, ini terasa nyaman buat gue. Dengan semangat gue mencari buku mengenai kecerdasan emosional dan beberapa skripsi dengan tema yang sama. Beruntung gue menemukan banyak buku dengan tema yang sama, cuma sayang, gue bingung mau baca yang mana dulu, mau dipinjem juga gak boleh karena gue bukan mahasiswa sana. Dan karena waktu gue gak banyak di sana, gue pun memutuskan mencatat beberapa hal yang penting, dan memotret beberapa bagian skripsi yang gue perlukan sebagai referensi (motret merupakaan cara pintas, karena skripsi gak boleh dipinjem dan gak boleh bawa laptop ke ruang bacanya jadi qta gak bisa bebas ngopi paste), tapi sayangnya suara jeprat jepret kamera agak sedikit menganggu. Suaranya gak bisa diilangin..

Waktu itu untung ada temen satu jurusan gue yang juga berkunjung ke sana, jadi gue bisa pinjem hapenya yang kebetulan suara kameranya bisa disilent, dan gue bisa bebas memotret skripsi... hehehe...

2 jam gak kerasa berlalu, gue hampir melupakan janji untuk dateng ke kampus buat ngelanjutin ngerjain tugas makalah kelompok, yang ternyata sangat ribet dan susah :(. jelas aja ribet, karena dari kemaren qta ngerjain selama hampir 5 jam, hasilnya belum nyampe 50% pun. padahal ini adalah tugas kelompok yang terdiri dari 15 orang. tapi ko rasanya yang kerja gak lebih dari 10 orang yaa...

gue gak ngerti, udah mau lulus, masih aja gak punya inisiatif buat kerja sama ngerjain tugas makalah. padahal cuma inisiatif, tapi kayanya mahal banget. gue jujur jadi gemes dan sebel banget sama mereka" yang kerja 'seadanya' dan gak punya inisiatif sama sekali. tapi yasudah lah, gue malas membahas, gak ada gunannya juga.

Dan hari ini gue janjian kumpul di perpus kampus jam 10 pagi buat ngelanjutin pengerjaan makalah, dan sama seperti kemaren, qta ternyata masih membutuhkan banyak waktu mengerjakan makalah ini. padahal biasanya mengerjakan makalah lain gak pernah lebih dari 2 hari pengerjaan, karena bahannya mudah dicari dan kita tinggal copy paste aja. tapi makalah yang ini beda. agak ribet dan lumayan susah cari bahannya. 

oke well karena motivasi gue yang cukup tinggi untuk menyelesaikan makalah ini, maka, gue pun berusaha 'kuat' menyelesaikan sebisa gue, meskipun gue harus menyerah karena bener" udah jenuh.

jam 2 siang, gue masih bertengger di perpus. tiba" ada temen gue yang ngajakin lagi ke perpus psikologi, gue yang masih belum puas eksplorasi di sana, akhirnya dengan antusias meng-iya-kan ajakan teman gue itu. jam setengah 3 siang qta cabut ke perpus psikologi. gak seperti suasana tadi pagi yang masih sepi, ternyata ketika gue kesana lagi, suasananya jauh lebih rame. gue pun bergegas menjalankan misi gue untuk menemukan apa yang gue cari. tapi teman gue mengalami kesulitan mencari buku dan skripsi yang dia butuhkan, ini semua gara" sistem pencarian otomatis menggunakan ms.access yang agak ribet, gak seperti di perpus qta yang lebih simpel. 

karena kasian, gue pun  membantu teman gue ngutak"atik sistem pencariannya. gue juga membantu dia ketika dia memutuskan untuk cari manual dengan ngeliat satu persatu buku yang ada di rak. dan kami gak menemukan hasil.
waktu menunjukkan pukul setengah 4 sore, mahasiswa pun satu persatu mulai meninggalkan perpus, dan penjaga perpus pun mulai membereskan, karena perpus tutup sekitar jam segitu. dan karena teman gue masih penasaran mencari bukunya, jadilah kami berdua yang paling terakhir menghuni perpus, untung aja, pas terakhir mau tutup, si bapa penjaga perpusnya berbaik hati menunjukkan cara pencarian yang cukup ribet itu.

pulang menuju kosan masing", dengan berjalan menuju gerbang, sampai di atm bni pangdam, kemudian menuju jatos , mampir ke kfc sejenak membeli mocha float karena gue merasa membutuhkan 'sesuatu' yang membuat gue semangat lagi.

sampai dikosan, setelah sejenak melepas penat dikamar, gue pun berniat berkunjung ke kamer vivi. sekedar curhat dan bercerita tentang padatnya hari ini. setelah itu pun qta berniat makan malam di cherys corner. selesai makan, ternyata hujan besar pun turun. gue pun mulai gelisah, karena qta berdua sama" gak bawa payung. apalagi ujan bener" besar, lama redanya ditambah dengan petir yang trus menyambar".

jujur aja, karena punya pengalaman gak enak ketika hujan gede, gue jadi agak parno kalau hujan kaya gitu. dan dengan penuh kenekatan, qta pun memutuskan untuk menerobos hujan. sebelum keluar, qta minta plastik buat nyimpen hape. gue masih gelisah. karena gue cuma pake baju 1 lapis. pasti bakal dingin banget.

dengan bismillah, qta pun melangkahkan kaki menerobos hujan. awalnya gue masih agak takut, tapi kata" vivi berhasil meyakinkan gue kalo bakal baik" aja. awalnya qta emang mau lari, tapi berhubung qta takut jatuh dan kepleset dan kalaupun lari juga tetap basah kuyup, akhirnya qta berdua memutuskan untuk jalan dan menikmati guyuran hujan deras langsung tanpa payung atau alas kepala sekalipun.

sepanjang jalan qta berdua ketawa", menikmati hujan, terus berjalan seolah tanpa beban menyusuri malam yang gelap, sambil sesekali menengadah ke atas melihat hujan yang mengguyur turun badan qta.

gue yakin sepanjang jalan orang bakal heran dan menertawakan tingkah laku kita. hahahah mungkin mereka ngira qta udah gila, stress atau sejenisnya. qta gak perduli, qta tetep jalan, dan menikmati hujan yanb terus mengguyur.
sampai kosan, bdan gue basah kuyup. kaya mandi tpi masih pake baju. hahaha.. dan gue pun iseng nyeletuk ke vivi buat foto dalam keadaan kaya gini. dengan meminta tolong salah satu teman kosan qta, dengan pede-nya qta foto" didepan kosan. sayang, hujan udah berhenti dan tinggal gerimis, jadi kurang dramatis hasil fotonya.
ahaha... it's amazing time. rasanya indah banget. gue sepanjang jalan itu bisa ketawa lepas. menghilangkan segala penat dan stres untuk sejenak. mungkin melakukan sesuatu hal yang baru dan gila bisa dijadikan salah satu hal yang bisa dilakukan saat qta stres. ..


Selasa, 16 Maret 2010

(mencoba) (berusaha) (ingin) (berharap)

saya mencintai kamu
saya memuja kamu
saya membutuhkan kamu
saya merindukan kamu
saya ingin bersama kamu
saya mengharapkan kamu
saya ingin kamu di samping saya
saya selalu ingin berjalan bersama kamu

tapi terkadang


saya (mencoba) membenci kamu
saya (berusaha) menghujat kamu
saya (ingin) tidak membutuhkan kamu
saya (berharap) melupakan kamu
saya (mencoba) ingin sendiri
saya (berusaha) tidak mengharapkan kamu
saya (ingin) kamu tidak jauh di samping saya
saya (berharap) bisa berjalan sendiri
saya merasa sangat terpuruk
tolong jangan buat saya makin jatuh
saya sadar saya dalam masa" sulit
tolong jangan menganggap saya lemah
saya sadar ada masalah dalam diri saya
tolong jangan menambah masalah baru
saya sadar saya manusia sejuta kekurangan
tolong bantu saya berubah

terima kasih.. terima kasih atas segala kritik yang cukup menampar mental saya menjadi makin jatuh
hampir  jatuh

dengan kasih sayang, dengan cinta, dengan dukungan, dengan kelembutan
saya rasa itu lebih baik dari sekedar berbicara
karena selama apapun kamu berbicara,
kamu tidak pernah mengerti apa yang saya rasa

tolong mengerti ini baru untuk saya
tolong mengerti bahwa ini tak mudah untuk saya
tolong..
tolong...
saya cukup sadar dengan keadaan saya
tolong bantu saya mengubah pandangan saya
tolong putihkan pandangan saya yang hitam dan abu"

saya mengerti jika kecemasan yang saya rasakan membuat kamu melihatnya sebagai sesuatu yang biasa
sejujurnya saya bimbang
saya berjalan tertatih
sekalipun ada kamu, dia, atau mereka
saya merasa sendiri
karena saya merasa kita memang berjalan beriringan, tapi tidak bersama

saya tidak ingin membuat kamu atau saya merasa bersalah
lakukan saja yang menurut kamu benar
saya hanya perlu dibimbing dengan hati

Senin, 15 Maret 2010

Tentang Skripsi: Entahlah...

Pagi tadi, dengan semangat menggebu, gue berangkat kuliah dengan membawa laptop. Semangatnya bukan karena gue punya laptop baru, tapi gue pengen 'menyelesaikan' sedikit ganjalan di hati ini di kampus, dan sangat berharap kalau laptop gue yang baterenya sudah gue ganti dengan yanga baru ini, mampu membawa gue menuju sedikit 'perbaikan' ini.

Meskipun sebenernya gue agak malas membawa laptop yang ukurannya lumayan besar dan cukup berat ini, tapi gue mencoba mematahkan itu semua dengan harapan, ini akan membawa hasil. Dan dengan sedikit riweuh karena gue harus membawa 2 tas sekaligus, satu tas tenteng yang berisi laptop, dan satu tas yang di samping yang berisi barang" pribadi, buku, dan payung.

Sesampainya di kampus, beberapa teman dekat gue agak kaget gue membawa laptop. Sebenernya siy gak heran kenapa mereka kaget kaya gitu, karena mereka tau gue paling males bawa laptop dan gue terlihat amat sangat jarang bawa laptop di depan mereka. Tapi ternyata yang agak kaget kenapa gue bawa laptop gak cuma 2 orang, masih ada beberapa teman lain yang heran kenapa gue bawa laptop. Lama" gue agak sedikit jengkel dan bertanya dalam hati sendiri, kenapa siy mereka sampe segitunya nanya, apalagi ketika gue jawab gue bawa laptop karena mau nyicil ngerjain proposal dan reaksi mereka bagi gue terlihat menyepelekan. HUft.... gue gak ingin suudzon.. berkali-kali gue istigfar...
Setelah beberapa lama gue dikampus dan ngobrol" dengan temen", ternyata baru gue ketahui, kalau di ruang baca skripsi sekarang gak boleh bawa laptop lagi. Padahal dulu dan kemaren, jelas" banyak anak" yang bawa laptop buat ngopi dari skripsi, dan waktu itu peraturan untuk gak boleh bawa laptop masih terpampang jelas di tembok, tapi masih banyak juga yang tetap bawa laptop buat copy paste teori" dari skripsi. Tapi ketika gue ingin membawa laptop ke ruang baca skripsi, kenapa peraturan itu ditetapkan lagi???

Dan setelah mendengar itu, gue mengerti kenapa temen" heran ngeliat gue bawa laptop. Karena mungkin sebagian besar anak" bawa laptop cuma buat ngopi skripsi dan sekarang ketika peraturan itu diberlakukan lagi, maka mereka jadi gak pada bawa laptop.

Kembali gue beristigfar. Ya ALLAH, ini cobaan lagi buat gue. Lagi" gue merasa sia" dan gak tepat waktu. Lagi" gue merasa sendiri, dan akhirnya gue mengasihani diri gue sendiri, yang selalu gak pernah seberuntung temen" gue.

Pagi tadi rasanya luluh semua semangat dalam hati. Tapi gue mencoba tegar. Mencoba menguatkan diri gue sendiri. Mungkin ini belum apa". Tapi jujur, ketika di kampus, tingkat kecemasan dan stres gue berasa meningkat. Apalagi ketika melihat teman" yang progres menyusun proposalnya sudah jauh meninggalkan gue, yang udah beberapa kali ketemu pembimbing,yang udah beberapa kali revisi, lah sementara gue masih di situ" aja, masih penuh ketidakjelasan, masih ngambang, masih belum tau apa".

Ingin rasanya menangis lirih dalam hati. Menangisi keadaan gue yang amat sangat menyedihkan, meskipun mungkin gue gak sendirian, tapi tetap saja, ketakutan ini membuat gue makin down, membuat gue makin kehilangan arah.

Gue sadar, gak ada gunanya terus menerus menangisi keadaan dan berdiam diri meratapi nasib. Tapi keadaan yang begitu mudah menjadi stressor dan terkadang sangat cepat meruntuhkan semangat gue inilah yang membuat gue sangat amat jatuh dan sedih.


Ya ALLAH, kuatkan aku. Berilah petunjukMu di setiap jalanku. Bimbing aku. Bantu aku untuk bangkit. Yakinkan aku dengan rahmat dan mukjizatMu...



Rabu, 10 Maret 2010

What am i supposed to do???

Hari ini dan hari" sebelumnya, tak ada yang jauh berbeda dengan kehidupan gue. Mungkin 4 hari ini memang sedikit berbeda dan lebih berwarna karena, ada Tomy yang menemani hari" gue untuk sejenak. Rasanya indah sekali saat bersama dia. Benar" terlupa segala beban di dada. Tapi tetap saja masih ada yang mengganjal di hati. Apalagi kalau bukan proposal penelitian.

Rasanya kalut, sedih, bingung, dan menyesakkan menjalani hari" berat ke depan. Bergelut dengan proposal penelitian, skripsi, dan berbagai stressor yang menghadang di depan. Rasanya gue gak bisa kalau harus menjalani semua sendiri. Ini sangat menyesakkan dan menakutkan buat gue.

Tak ada yang benar" tahu apa yang gue rasakan sekarang. Seandainya gue bisa menangis. Seandainya gue bisa berteriak dan berontak dari keadaan ini. Ketidakjelasan ini sangat memojokkan gue. Sangat membuat gue gelisah.

Sedih rasanya melihat temen" yang sudah sering bimbingan, sering ketemu dosen, sedih rasanya melihat coretan" di draft proposal, revisi sana sini, mulai memenuhi kartu bimbingannya dengan agenda bimbingan yang telah dilakukan beberapa kali. Tapi rasanya itu semua tidak berlaku bagi gue.

Sudah hampir 1 bulan ini, proposal gue mandeg. Jalan di tempat. Selama ini pula gue hanya bertemu satu kali dengan kedua dosen pembimbing gue. Bukan gue gak usaha, tapi gue sangat berusaha menghubungi beliau semua, tapi ternyata waktunya belum mengizinkan dan gak pernah tepat. Gue mencoba  bersabar dan berpikir positif. Tapi semakin lama, ini semua membuat gue makin stres.

Dalam hati gue berteriak, kapan gue pergi dari ketidakjelasan ini. Kapan gue melangkah maju. Kapan gue berlari menyelesaikan ini semua. Kapan gue memulai membereskan ini semua. Gue ingin ada sesuatu yang bisa merubah ini semua. Gue ingin perasaan kebimbangan ini pergi dari hati gue.

Beberapa kali gue merasakan ketidakadilan. Mungkin ini memang hanya hal yang sepele, tapi lama kelamaan kondisi yang menekan ini membuat yang sebenarnya hanya hal kecil menjadi sesuatu yang makin membuat gue down.

Seperti kejadian beberapa minggu lalu. Rasanya gue lah orang pertama yang menghubungi dosen pembimbing kedua gue, dan gue pula yang mengirimkan draft proposal paling awal, bahkan sampai 3x mengirim. Tapi nyatanya, sampai kemaren ketemu, draft gue belum juga dikoreksi. Sementara beberapa teman gue, sudah mendapat koreksi. Gue merasa gak adil. Kenapa jalan gue diperlambat?? Setelah itu, pas bimbingan juga, padahal gue yang pertama menghubungi ibunya buat bimbingan, tapi malah teman gue yang lainnya yang dapet banyak kesempatan buat tanya. Gue hanya sempat menanyakan 2 pertanyaan. Rasanya seperti orang bodoh. Dan gue merasa ini gak adil buat gue. Dan dari pertemuan yang sangat susah terjadi itu, rasanya gue gak mendapat hasil apa". Nihil... Dan kembali pada ketidakjelasan...

Ingin rasanya gue berontak. Teriak. Mengubah keadaan. Kenapa kadang hidup gak adil. Kenapa ketika gue bersemangat, selalu saja ada yang meruntuhkan semangat gue???
Skripsi memang membutuhkan kesabaran yang sangat besar, tapi kadang gue gak bisa menolerir dan mendiamkan segala ketidakjelasan ini.

Mungkin orang lain bisa saja memberikan saran ini itu kepada gue, tapi sekali lagi, yang namanya teori dan berbicara emang lebih gampang daripada praktik. Gue gak bisa begitu saja melanjutkan proposal gue, sementara begitu banyak pertanyaan yang menggelayuti pikiran gue, masih ada ketidakjelasan akan dibawa kemana skripsi gue. 

Ya ALLAH... gue benar" hampir putus as. Dan entah kenapa gue malah bersikap datar akhir" ini menghadapi ini semua. Mungkin karena gue udah terlalu sering terbiasa menghadapi kekecewaan dan menjalani hidup yang seperti ini. Yah.. hidup memang gak semulus apa yang kita inginkan...

Jumat, 05 Maret 2010

Saya si penyuka film india :)

21.00
Malam yang sama seperti malam" sebelumnya. Sendiri dalam kegejean. Berharap seseorang ada yang bisa diandalkan untuk menemani kesepian gue, tapi nyatanya harapan gue gak kesampaian. hahaha... (tertawa dalam kesedihan)
Daripada gue bete gak jelas, tiba" kepikiran buat donlod lagu" di film" india yang dulu sering gue tonton.
Ngomong" film india, awalnya gue gak suka dan menganggap film india adalah film yang paling kampungan dan norak. Tapi ternyata pola asuh orang tua membuat gue menyukai film india, lagu"nya, pemainnya juga. Lumayan hapal kalo dipikir". hahah..
Pola asuh yang gue sebut di atas bukan pola asuh orangtua kandung gue, tapi pola asuh tante gue. Yaiyalah secara dari kecil gue diasuh sama tante sementara orang tua gue kerja, dan tante" gue itu kebetulan maniak film india, apalagi sama si Shahrukh Khan. Jadi jelaslah, kecintaan gue sama film india adalah turunan dari tante" gue.

Jaman dulu tuh gue inget banget namanya acara tv kalo gak  isinya telenovela ya film" india. Dan dulu gue yang punya banyak waktu di rumah jadi aja ikut"an juga nonton film india. meskipun awalnya gue gak suka, dan ada perasaan pengen berontak buat ganti channel, tapi lama" gue gak berdaya, karena tante gue lah yang berkuasa megang remot tv. yauda, akhirnya mau gak mau gue nelen mentah" tu film" india.

Gara" keseringan nonton, gue sampe hapal sama nama" pemainnya mulai dari jamannya sri devi, aiswarya rai, shahrukhan, amitabachan, kajol, rani mukherjee, sampe jamannya kareena kapoor dan anaknya amitabachan...

Film india pertama yang menurut gue paling berkesan adalah film Kuch Kuch Hota Hai yang sangat dikenal itu. Dulu tuh kita nonton dari vcd yang dipinjem dari rentalan vcd, yang jaman dulu itu emang lagi menjamur dimana". Awalnya gue gak tertarik, tapi mba dan tante gue niat banget buat nonton, dan lama" gue jadi penasaran, soalnya kata mereka bagus.

Pelan" mengikuti ceritanya, gue jadi makin penasaran dan gak ingin melewatkan acara nonton vcd bareng" itu. Ceritanya bagus banget ternyata. Sedih.. menyayat hati.. dan waktu itu gue sampe menahan air mata supaya gak turun. Duh rasanya gak enak banget nahan nangis itu. Nyesekin. Soalnya gue malu, takut diledekin sama mba dan tante kalo ketauan gue nangis padahal awalnya gue meremehkan film itu.

Sejak saat itu gue jadi kecanduan buat nyewa" vcd film india dan ditonton barengan sekeluarga. Mulai dari film Mann (yang lagunya dinyanyiin dengan judul 'sedang-sedang saja' vesi indonesianya), Dil to Pagal Hai, Dil Hai Tumhara, Mohabattein, sampai Kabhi Kushi Kabhi Gam, yang mayoritasnya dimainkan Shahrukh Khan dan berakhir sedih....
Huaaaa gue jadi merindukan saat" itu. Udah lama banget gak nonton film india. Mungkin terakhir gue nonton pas awal" masuk SMA. Lagu"nya itu enak banget, gak ngebosenin deh. Bener" match sama ceritanya.

Setelah sekian lama gak nonton film india, gue jadi kurang tertarik buat nonton film india jaman sekarang, apalagi kalo pemainnya yang baru", bukan angkatan shahrukh khan.. kayanya gak menarik aja. hahaha...
Dan gara" gue kangen sama film india, gue jadi kangen buat ngedengerin lagu"nya. Beruntung gue menemukan banyak lagu india dari film favorit gue di 4shared. Sekali" gapapa deh dengerin lagu india, cri suasana baru ditengah kejenuhan gue. bodo amat dibilang gue alay ato norak. Selera orang kan beda". hohoho... dan sampe sekarang gue gak henti bersenandung sambil sesekali menggoyangkan kepala gue.. mengikuti irama musiknya...


Senin, 01 Maret 2010

supersensitive

21.35 WIB
Tanpa sadar malam telah beranjak larut. Dan gue masih terdiam di depan laptop. Merasa hampa. Sepi. Kosong. Ditemani lagu" sendu yang entah kenapa masih saja gue dengarkan padahal dalam keadaan sensitif seperti ini, mereka bisa membuat air mata gue mudah jatuh. Tak ada orang yang tahu apa yang gue rasa. Karena gue sendiri susah mendeskripsikannya. Berjuta perasaan membuat hati gue makin kacau malam ini. Dan nampaknya makin kacau karena gak ada satupun orang yang bisa gue temui untuk berbagi rasa.
Rasa takut, kesepian, kesedihan, kebimbangan, down, cemas, sedikit sakit mungkin...
Entahlah jangan tanya kenapa gue jadi supersensitive seperti ini. Setiap perempuan pasti mengerti kenapa mereka terkadang berada dalam perasaan seperti ini. Merasa jatuh, di bawah, terpuruk, ditinggal jauh sendirian oleh keberuntungan.
Gue jujur gak tahu harus mulai darimana mendeskripsikan apa yang gue rasa. Mungkin dari perasaan takut kehilangan.

Kehilangan. Yah, semua orang pasti pernah merasa kehilangan. Semua orang pasti akan merasa kehilangan, bahkan semua orang tanpa mereka sadari akan mulai kehilangan dirinya. Bagian" dari dirinya. Pribadinya, masa kecilnya, masa mudanya, masa keemasannya....

Hm... terlepas dari perkataan ngawur gue di atas, gue jadi sering merindukan orang tua gue. Merindukan kelurga gue. Merindukan kebersamaan dan hari" bersama mereka. Semakin gue dewasa, gue makin jauh dari mereka. Gue makin dituntut untuk mandiri, dewasa, memberi mereka 'sesuatu' yang membanggakan.
Jarangnya gue pulang dan menghabiskan waktu bersama mereka, membuat gue kadang lupa bagaimana rasanya merasakan kasih sayang mereka yang begitu besar. Dan ketika gue pulang, meskipun sedikit perhatian yang diberikan, tapi itu kadang berarti besar buat gue. Merasa begitu benar" disayangi oleh mereka membuat hati gue tenang. Membuat gue kuat.

Gue tahu mungkin banyak hal dan masalah di rumah yang mereka sembunyikan dari gue, yang mereka gak ceritakan kepada gue hanya karena gue gak boleh kepikiran dan bisa menganggu konsentrasi belajar gue.

Seperti kasus om gue yang kecelakaan, tapi demi anaknya (sepupu gue), beliau gak memberitahu sepupu gue karena gak ingin membuat sepupu gue itu khawatir. Dan itu pernah terjadi pada gue.

Ketika papa masuk ke rumah sakit dalam keadaan gak sadar, mama memberitahu gue sangat hati", dan dengan kata" yang dipilih supaya gue gak khawatir dan cemas. Begitu pula ketika ibu kecelakaan karena ditabrak motor, gak ada 1 pun yang ngasih tau gue, dan akhirnya mba yang mengabari gue, itupun dengan diam" karena ibu melarang mengabari gue, dan semua itu dilakukan karena takut gue khawatir dan sedih.

Keadaan seperti itu justru membuat gue makin sedih dan down. Waktu itu yang gue bisa lakukan hanya menangis sendirian di kosan. Kacau dan bingung.

Dan sekarang, di saat semuanya sibuk dengan urusan masing". Gue sendiri termenung memikirkan tentang hal" seperti itu, membuat gue makin sedih. Rasanya sesak. Entah kenapa...
Mungkin karena gue benar" lagi sangat sensitif. Gue takut sendirian, gue takut ditinggalkan. Meskipun gue terbiasa sendiri, tapi gue butuh orang lain. Kadang gue lupa gimana rasanya dimanjakan, karena mungkin gue selalu mencoba menjalaninya sendiri.

Telah lama gue menginginkan sesuatu yang 'indah dan bermakna dalam' di kehidupan gue. Kadang rasanya hati ini begitu gersang. Mungkin simpelnya, saat ini, gue ingin sekali mendapat perhatian. Mendapatkan kasih sayang lebih dari seseorang. Gue merindukan saat" indah nan romantis itu.
Gue ingin sekali merasakan terkejutnya mendapat surprise sampai bisa menangis bahagia. Gue gak pernah menangis karena bahagia. Gue ingin sekali merasakan itu dari dalam hati....


 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design