Selasa, 21 Februari 2012

Rabu, 01 Februari 2012

Second Day: Tari Kecak di Uluwatu

Di Uluwatu ini kita bisa liat keindahan pemandangan Pura di atas tebing yang langsung berbatasan dengan laut lepas, dan nonton keindahan Tari Kecak dari atas tebing sambil disambut dengan puluhan monyet (kera) yang lumayan usil dan bandel. Usilnya, si kera-kera ini suka nyolong barang-barang milik tamu atau pengunjung, terutama barang-barang yang terlihat 'ngecling' dan mencolok. Jadi tipsnya kalau berkunjung ke Uluwatu itu jangan pakai barang-barang yang berwarna mencolok dan bling-bling. Kaya kacamata, kamera yang warnanya mencolok, bahkan tas saya yang berwarna kuning pun terpaksa ditutup kain, selain itu berhubung sandal jepit saya dan adik saya warnanya ngecling (merah dan kuning) akhirnya terpaksa deh sandal dititipin di pintu masuk dan masuk kedalamnya dengan nyeker....

Dan... bener aja. Sepanjang menuruni jalan setapak itu kita disambut banyak kera yang siap menerkam barang-barang ngecling juga makanan yang kita bawa. Jujur, sempet agak ngeri. Hii... takut aja di terkam sambil di grepe-grepe sama kera. Om saya yang kebetulan bawa makanan buat dikasih mereka aja sampe diterkam, direbut makanan yg dibawanya, dan si kera sampai bisa naik ke atas pundaknya terus ngacak-ngacak rambut Om. Lucu sekaligus takut juga ngeliatnya.

Sesampainya di atas, kalau kita mau nonton pertunjukkan Tari Kecak kita harus membayar Rp 70.000,- per orangnya. Nanti sama guidenya dikasih selembar kertas yang menceritakan makna dan adegan-adegan yang ditampilkan di dalam tarian itu. Durasinya lumayan lama sekitar 50 menit. Tapi semua itu terbayar dengan keindahan tarian ditambah pemandangan tebing yang langsung berbatasan dengan laut lepas di waktu senja. Sayangnya hari itu mendung dan angin kencang, jadi gak bisa liat sunset deh...








 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design