Kamis, 01 Desember 2016

Trip To Singapore (part 1)

Assalamualaikum...
Yuhuuu... udah lamaaaaa bgt gak ngeposting di blog ini.. it's been 2 years sejak saya mulai sibuk dengan pekerjaan yang baru dan banyak perubahan yang terjadi, salah satunya perubahan bentuk tubuh hahahah... *skip*

WELL, sebenernya am totally super exciting buat share dan cerita tentang perjalanan liburan saya beberapa minggu lalu! why??? 
pertama, Ini adalah perjalanan pertama saya ke luar negeri :D Kecintaan saya akan travelling membuat saya ingin mengunjungi banyak tempat baru di dalam dan luar negeri... smoga ke depannya ALLOH mudahkan saya bisa keliling dunia.. aamiin...
kedua, Destinasi luar negeri yang saya datangi ini adalah salah satu destinasi impian yang sudaaah sejak lama saya impikan untuk saya kunjungi dari beberapa tahun lalu :) :)
and know, my dream has came true! alhamdulillah....

Okeh, kenapa harus SINGAPORE? Ya selain karena common reasons seperti dekat, murah (udah jadi rahasia umum kalau tiket ke singapore lebih murah daripada tiket pesawat ke BALI), alasan yang paling membuat saya penasaran akan negeri singa ini adalah, cerita mengenai negara yang bersih, rapi, teratur dan sangat jauh berbeda dari Indonesia. Cerita mengenai Singapore yang tertib dan bersih memang bukan cerita yang baru saya dengar, tapi entah kenapa cerita yang saya dengar dari guru private bahasa inggris saya beberapa tahun lalu seolah olah real (meskipun saya baru mendengar cerita darinya saja), dan membuat saya berjanji dalam hati *ciyeee* kalau suatu hari nanti saya harus nabung buat datang kesana, mengeksplor dan menikmati suasana kota yang rapi, dan jugaa... berbicara mengaplikasikan kemampuan conversation bahasa Inggris saya yang biasa-aja-gak-terlalu-bagus-yang-penting-pede.... :p Ngomong-ngomong soal bahasa Inggris, bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran favorit saya sejak SD. Meskipun gak sejago anak anak jaman sekarang yang dari balita udah  dijejelin bahasa inggris, tapi saya selalu senang buat menggunakannya. That's why perjalanan ke luar negeri jadi tantangan tersendiri buat saya bisa berbicara dan mengaplikasi kemampuan speaking saya sama native speaker.

Oke back to cerita perjalanan disana, kita berangkat hari Kamis pagi (setelah sebelumnya harus melalui hari hari penuh drama di kantor) dan sesampainya disana harus melewati proses imigrasi dulu yang penuh ketegangan, liat petugasnya aja udah tegang secara gak ada yang ramah dan pasang muka jutek semua (di negara ini penduduknya gak seramah Indonesia gengs, apalagi Ciamis, jadi jangan harap ketemu banyak muka manis dan senyuman tulus). Oya, buat yang baru pertama kali ke Singapore, seperti saya, sebelum landing, biasanya kita harus mengisi form embarkasi buat nanti diserahkan di imigrasi Singapore, formnya bisa minta ke pramugari di pesawat, jadi ini akan memudahkan kita untuk antri di imigrasi gak perlu mengisi form dulu sesampainya disana. Isi form dengan lengkap ya gengs, karena saya dan seorang teman saya diminta untuk melengkapi lagi pas sudah di hadapan petugas, untungnya saya masih dikasih pinjem bolpoint dan langsung dilengkapi disitu, gak disuruh balik lagi ke tempat form dan antri lagi hehehe...
Tips, selama di imigrasi yang saya dapatkan dari berbagai situs dan cerita teman adalah, kamu bersikap  biasa mungkin, jangan sibuk dengan gadget dan headset, bersikaplah selayaknya turis yang mau liburan hahaha.. pasang muka manis aja. 

Oya, karena ini perjalanan perdana ke luar negeri, berdua saja dengan seorang teman, tanpa tour guide dan tanpa travel perjalanan, saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya sejak beberapa bulan sebelumnya. Mulai dari pantengin harga pesawat yang paling murah, waktu yang sesuai sama tanggal cuti kita, cari penginapan yang murah dan strategis, transportasi dari bandara ke hotel, tempat makan, transportasi selama disana, sampai lama perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sudah dihitung estimasi waktuny. Semuanya pake riset gengs! Gak asal berangkat aja dan gambling gimana nanti disana. Saya jug udah buat itinerary sedetail mungkin lengkap dengan plan A dan plan B nya kalau kalau ada perubahan tujuan disana. Gimana cara risetnya, gampang, tinggal browsing di google banyak kok bisa kamu temukan website dan cerita cerita dari blogger yang solo traveler atau backpacker ke sana. Oke karena sistem liburan kita adalah half backpacker (masih pake koper, masih dandan dandan cantik, dan masih rempong tapi dengan budget minimalis kaya backpacker) jadi kita masih memperhitungkan segi kenyamanan dan segi ekonomisnya juga.. Jadi yaa meskipun hemat tapi gak nyusahin diri sendiri juga LOL.

Okeh, setelah sukses  melewati imigrasi, akhirnya kita cari-cari counter buat beli EZ LINK. Ez Link adalah kartu yang bisa kita isi ulang buat naik MRT selama di Singapore, selain Ez Link ada juga STP atau Singapore Tourist Pass. STP fungsinya sama seperti Ez Link tapi STP agak ribet karena harus deposit dan depositnya harus diambil sebelum kembali ke negara tujuan dan kartu itu hanya berlaku selama disana, jadi kalau kita mau pulang harus dikembalikan dan masa berlakunya diperpanjang dari 1 hari, 3 hari sampai 1 minggu. Saya prefer buat pakai Ez Link, karena hanya perlu diisi ulang di counter2 isi ulang MRT yang bisa kamu temukan di stasiun, kartunya berlaku 5 tahun, dan bisa dibawa pulang. Agak bingung n susah juga menemukan counter Ez Link di Changi dari terminal 2, jangan bingung gengs, kamu bisa tanya di bagian informasi kemana stasiun MRT, letaknya ada di basement, dan sesampainya disana kita beli Ez Link seharga 12 SGD. 7 dolar harga kartunya, 5 dolar harga isi ulangnya. Di changi ini juga banyak konter2 yang berjualan sim card, tapi dari banyak review yang saya baca, sebaiknya jangan beli simcard di Changi, karena harganya jauh lebih mahal, kalau mau beli simcard (simcard yang terkenal disini SingTel)  bisa di convenient store seperti 7 Eleven dengan harga yang jauh lebih murah. Tapi karena entah kenapa kita gak bisa beli di seven eleven dengan alasan harus aktivasi dll dan gangguan apalah, akhirnya selama 3 hari disana, kita gak beli simcard, hanya mengandalkan wifii di hostel dan di tempat2 tertentu. 

Oke setelah beli Ez Link, kita langsung naik MRT. Nah buat yang pertama naik MRT, kamu harus download dulu rute dan peta MRTnya buat dipelajari sebelum naik. Karena agak tricky juga bagi yang baru pertama naik. Tapi tenaang.. kalau kamu udah bisa ngebaca rute MRT, selanjutnya akan mudah dan lancar kok. Gak akan takut nyasar deh! Karena hostel kita terletak di Bugis St, yaitu Five Stones Hostel, hostel yang lumayan murah, bersih, aman dan startegis, cuma jalan 2 menit ke Mesjid Sultan, 3 menit ke Haji Lane,10 menit ke Stasiun MRT Bugis, dan  10 menit ke Bugis Junction. Recommended buat half backpacker seperti saya deh... Di Five Stones Hostel ini kita booking kamer yang seperti dorm yang diisi 4 orang khusus perempuan, dengan fasilitas 2 tempat tidur bertingkat, loker masing-masing, ac dan wifii. Yang menyenangkan dengan situasi kamar sharing seperti ini adalah kita bisa saling kenalan dengan penghuni yang lain. Seperti saya yang berkenalan dengan foreigner dari Prancis, Nadia Herbs yang datang ke Singapore dengan tujuan berlibur setelah sebelumnya berkunjung ke Lombok dan Bali. Selain Nadia, saya juga berkenalan dengan Lydia, mahasiswa S2 FKM UI yang ternyata junior saya di UNPAD ketika ambil S1 yang akan menghadiri seminar di salah satu universitas di sini sebagai prasyarat pengajuan tesis. Keren yaa seminarnya jauuh hehehhe...

Berikut itinerary kita di hari pertama:
flight 09.50-11.50 waktu Singapore
13.15-13.45 otw ke stasiun Bugis
13.45-14.00 sampai ke Five Stones hostel
14.00-15.00 istirahat dan sholat
15.15-17.00 jalan jalan di sekitar hostel ke Sultan Mosque, Haji Lane dan cari makan di sekitar Sultan Mosque
17.00-17.30 perjalanan ke Merlion Park 
17.30-20.00 sampai di Merlion Park, menikmati pertunjukkan laser dan gemerlap lampu
20.00-20.30 pulang ke hostel

Peta Sistem MRT
Mesjid Sultan

Haji Lane- spot foto paling hits

Raffless City

Skyscraper and lights


Merlion Park


0 komentar:

Posting Komentar

 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design