Senin, 24 Maret 2014

Masih Untuk Dia

Masih untuk dia...
Titip dia ya Allah, 
Jaga dia seperti Engkau menjaga ku 
Selalu sabarkan dia, 
Bangunkan dia ketika adzan subuh Mu memanggil.
Karena setiap hari hati ingin sekali bertanya, bagaimana ia bisa memulai hari jika melewatkan subuhnya? Ingatkan dia untuk pulang ke rumah saat maghrib Mu berkumandang 
Dekap dia dalam sujudnya sebelum tidur 
Biarkan dia terjaga dalam tahajjudnya di malam hari hanya untuk meminta petunjuk Mu.
Dan ketika meragu, bisikkan kepada nya untuk segera beristikharah. 
Karena sungguh aku tidak bisa menjangkaunya 
Jadikan dia pribadi yang hebat yang bisa menguatkan aku kelak... 
Jadikan bahunya satu-satunya tempat aku bersandar... 
Jadikan tangannya satu-satunya yang menghapus air mataku.. 
Jadikan dekapannya yang paling menenangkan aku..
Jadikan dia Ayah yang hebat bagi anak-anak ku kelak..
Lalu aku mohon, ya Allah.. 
Kuatkanlah kedua tangannya untuk mencari rizqi Mu.. 
Jangan ganti senyum manisnya dengan amarah, karena disitulah separuh kekuatanku 
Meski mungkin sekalipun aku belum pernah mengenalnya, meski hatiku menerka-nerka wajahnya, warna bola matanya, dan siapa namanya. 
Entah dia datang dari masa lalu atau memang benar-benar orang yang baru yang akan aku kenal..
Katakan kepadanya, aku menunggunya... 
Selalu dalam tiap sujudku, aku mendoakannya... 
Sampaikan salam ku untuk dia yang akan mendampingiku kelak, ya Allah.
Untuk dia yang nantinya hanya satu-satunya lelaki yang aku cintai dan mencintai aku. 
Katakan kepadanya, bahwa setelah mendoakan kedua orang tuaku dan keselamatan diriku, doaku tak pernah putus untuknya.. 
Dalam hajat ku, istikharah ku, juga tahajjudku..
Aku menunggu imam hatiku menemukan aku. 
Dia satu-satunya lelaki yang selalu aku doakan untuk menjadi pendamping hidupku... 
Ya Allah, jangan pernah bosan mendengarkan doa hamba, yang masih untuk dia.


 Puisi ini diambil dari blog milik Puput Utami

Sabar, Jawabannya...

Assalamualaikum... Rasanya udah lama banget gak menulis sesuatu di blog pribadiku ini. Tulisan terakhir adalah tulisan yang isinya penuh dengan kesedihan dan kegalauan... heheh kalau baca lagi jadi malu sendiri. Jadi ngerasa betapa saat itu aku jadi wanita yang lemah. Ngerasa cengeng dan kayanya cuma bisa ngeluh aja. Padahal, bagaimanapun rasanya, dan apapun keadaannya sudah seharusnya wanita bisa menguatkan dirinya, demi dirinya sendiri, orang sekitarnya dan keluarganya... Kali ini sebenernya bingung mau nulis apa. Mungkin hanya sekedar sharing dan curhat mengenai apa yang aku rasakan dan aku alami saat ini. Semua orang pernah berbuat dosa, berbuat kesalahan, punya masa lalu yang buruk dan mungkin memalukan. Semua manusia pasti pernah menangis, jatuh dan terpuruk karena cobaan yang Allah berikan untuk hidupnya. Termasuk aku sendiri. Beberapa bulan lalu mungkin aku pernah berada di fase itu. Fase dimana merasakan kesedihan yang mendalam, galau, kemarahan yang tertanam di hati, kehilangan, penolakan akan kenyataan yang terjadi... Rasanya seperti kehilangan arah, useless, merasa paling buruk dihadapan manusia bahkan dihadapan Allah SWT. Yang bikin makin merasa down dan sedih adalah, perasaan menjadi manusia yang paling hina dan buruk di hadapan ALLAH karena aku sadar begitu banyak kesalahan dan dosa yang aku lakukan beberapa tahun belakangan ini. Kalau digambarkan saat itu rasanya aku benar-benar merasa begitu terpuruk, jangankan untuk bangkit berdiri, rasanya untuk mendongakkan kepala pun susah dan begitu berat. Mungkin karena aku terlalu malu meminta pertolongan dari ALLAH SWT. Tapi, seiring berjalannya waktu, aku belajar pelan-pelan untuk berdamai dengan kenyataan. Berkali-kali aku bicara pada diriku sendiri, bahwa aku harus kuat, tegar, sabar, move on dan terus berusaha tersenyum.... Aku bukan wanita yang sempurna dan tegar luar biasa. Ada saatnya aku menjadi lemah dan membutuhkan orang lain sebagai tempat curhat dan berbagi rasa. Rasanya sudah begitu banyak keluarga dan sahabat yang saat itu menjadi bagian dari orang-orang yang mendengar keterpurukanku. Walaupun di satu sisi aku berusaha tegar di hadapan mereka, tapi aku bukanlah orang yang pandai berpura-pura menutupi kesedihanku. Tapi, sebanyak apapun orang-orang yang mendengar ceritaku, memberi solusi akan masalah yang aku hadapi, rasanya mereka gak akan pernah mengerti dan sanggup membuat aku benar-benar bangkit dan move on. Aku sadar, yang bisa membuatku bangkit dan berani mendongakkan kepala hanya diriku sendiri. Tapi aku sadar, semuanya kembali lagi pada pertolongan ALLAH SWT. Kekuatanku untuk mendongakkan kepala, bangkit dan melangkah lagi semuanya berasal dari ALLAH. Dia lah yang Maha Kuasa dan Maha Memiliki Kekuatan. Subhanallah... Apa yang bisa membuat aku akhirnya bisa melupakan kesedihan, kembali melangkah dan akhirnya aku bisa menuliskan semuanya di blog ini adalah berkat pertolongan ALLAH. Pertolongan ALLAH yang aku kejar lewat sholatku, doa-doa ku, air mata ku yang kadang sulit aku bendung ketika berdoa usai sholat. Mungkin orang-orang sekitar bertanya-tanya karena mereka sering melihat mataku sembap. Pasti mereka berpikir aku sering menangis tiap malam. Bahkan ada seorang teman yang pernah menanyakan kepadaku kenapa mataku sering terlihat sembap. Saat aku digoda karena mereka mengira aku menangisi seseorang atau sesuatu, aku hanya tersenyum. Memang sulit rasanya menutupi sesuatu apalagi itu dari sorot mata. Tapi aku tidak pernah khawatir jika mataku sembap karena akibat menangisi dosa-dosa ku, ketika selesai solat. Bukan menangisi seseorang atau sesuatu yang berkaitan dengan duniawi. Karena itu sebagai bukti penyesalan diriku atas dosa dan kesalahan yang aku pernah perbuat. Yang aku bisa harapkan adalah, bahwa kelak suatu saat nanti, air mata penyesalan dan ketulusan yang keluar itu bisa menjadi air mata yang mematikan api neraka di akhirat nanti... Amin ya Rabb... Selain pertolongan dari ALLAH, aku banyak memperbaiki diri lewat buku-buku agama yang aku baca. Memang belum banyak. Dan akupun masih dalam proses menyerap juga mempelajari. Tapi alhamdulillah, buku-buku itu mampu membuka hatiku, mampu melembutkan hatiku untuk bisa ikhlas dan terus bersabar menjalani segalanya. Untuk membuatku yakin bahwa ALLAH selalu bersama hamba-hambaNya yang ingin memperbaiki diri... Dan semuanya itu membuatku merasa tidak pernah takut dan khawatir akan segala sesuatu yang nanti akan terjadi dalam hidupku, karena aku sangat percaya bahwa ALLAH punya rencana yang pasti selalu baik bagi hambaNya. Karena dialah Yang Maha Kuasa, Maha Memiliki Segalanya. Tugas manusia hanyalah percaya dan mendekatkan diri padaNya. Dan saat ini, saat saya menulis postingan ini, aku merasa jauuuh lebih baik dari beberapa bulan sebelumnya. Hatiku menjadi lebih tenang, aku pun sedang memompa semangat untuk diri aku sendiri agar bisa terus memperbaiki diri, memperbaiki sikap, akhlak, dan ibadahku di hadadapan ALLAH SWT. Karena aku sangat menyadari bahwa perbaikan yang aku jalani saat ini masih jauh dari sempurna. Aku ingin sekali menjalankan semuanya dengan kaffah dan istiqomah. Bukan sementara hanya karena momentum tertentu saja... Semoga ALLAH kelak terus menguatkan langkahku untuk senantiasa berjalan di jalanNya. Amin ya Rabb... Wassalamualaikum..
 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design