Kamis, 07 Oktober 2010

42 Hari Telah Berlalu...

42 Hari telah berlalu sejak gue diwisuda... Dan gue masih dalam kekosongan.. Tanpa kegiatan yang berarti.. Masih jadi pengangguran (Tomy version's: jobhunter). Di saat-saat seperti ini banyak yang bisa terjadi... Banyak asumsi dan perasaan yang muncul dalam hati. Bahkan sering menggelayuti pikiran.. Sering muncul pikiran" aneh dan mengerikan dalam otak gue menyangkut masa depan... Sering terjadi pergulatan dalam hati tentang keputusan yang gue ambil dan menjadi mereka yang minoritas...

Kadang dalam hati gue muncul pikiran apakah keputusan yang gue ambil dengan tidak profesi ini sudah benar atau belum. Kalaupun ini adalah keputusan yang salah dan gue seharusnya mengambil keputusan untuk profesi, tapi dalam hati terjadi pergulatan yang besar sekali.. Ada keengganan dalam hati untuk profesi. Perasaan malas dan enggan ini diperkuat dengan ketidaknyamanan gue dengan lingkungan kampus selama ini. Entah apa namanya, yang jelas, sejak tahun kedua, sampai akhrinya gue lulus pun gue merasa ada jarak antara gue dan lingkungan kampus, termasuk dosen, teman" dan semuanya.. Ya, bisa dibilang, gue gak menemukan dunia gue disini.. Sekalipun gue lulus tepat waktu dengan hasil yang memuaskan, tapi entah kenapa hati gak bisa berbohong bahwa ada rasa ketidaknyamanan dengan lingkungan kampus.

Ibaratnya, ketika kita dipaksa menikah dengan orang yang sama sekali tidak kita cintai, itu akan membuat kita tersiksa.. Sekalipun kita menjalani pernikahan itu, pasti ada perasaan yang gak bisa dibohongi bahwa sama sekali gak ada cinta yang tumbuh... Walaupun, mungkin cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu, tapi waktu kadang akan memberi jawaban bahwa mungkin saja cinta itu tidak akan pernah tumbuh...
Dan itulah yang gue rasakan saat ini... selama 4 tahun menimba ilmu disini, gue malah makin sadar, bahwa justru perasaan ketidaknyamanan itu semakin menguat..dan bahkan mungkin gak ada 'cinta'.

Entah apa yang membuat gue menjadi seperti ini. Tapi sekali lagi hati tetap tidak bisa berbohong. Ketidaknyamanan bagi gue mungkin muncul dikarenakan sistem dan keadaan kampus yang kurang bersahabat bagi orang" seperti gue.. Mungkin ini adalah salah satu pikiran yang picik.. Namun gue udah cukup muak dengan sistem 4L yang dianut lingkungan kampus. Gue merasa gak punya kesempatan berkembang dan mengembangkan potensi gue. Setiap kali gue ingin maju, selalu ada mereka.. orang-orang yang itu" saja.. Yang terlihat 'berkuasa' dan selalu terlihat sempurna di mata dosen. Padahal belum tentu. Padahal gue yakin kehidupan pergaulan mereka juga gak sebaik apa yang dosen lihat. Rasanya dosen hanya tahu mereka.. Padahal masih banyak mahasiswa lain yang juga memiliki potensi.. Gue malas melihat mereka lagi.. mereka lagi.. 

Hahahah.... pengakuan yang sangat brutal dan frontal sekali rasanya tulisan gue di atas...Ya, but i don't care... Gue hanya ingin menemukan lingkungan yang bisa membuat gue nyaman dan berkembang.. mungkin bukan di sana, meskipun gue telah menghabiskan waktu 4 tahun menimba ilmu disana.. tapi rasanya cukuplah 4 tahun menjadi manusia yang beku dan kaku..

Dan berbicara tentang kenyamanan.. 
Beberapa hari yang lalu ketika gue riweuh mengurus syarat" untuk pendaftaran CPNS, gue merasa nyaman sekali ditemani ibu dan bapak mengurus semuanya..
Entah kenapa..
Mungkin karena selama ini gue terbiasa sendiri dan tidak bersama mereka, tapi kemaren 2 harian , gue ditemani ibu, bapak, mba, dan ayu... Rasanya ada sesuatu yang beda...
Meskipun selama ini sepanjang usia gue gak banyak waktu yang gue habiskan bersama mereka, tapi gue gak bisa membohongi mereka bahwa kenyamanan sebagai keluarga telah gue dapatkan dari mereka...
Rasanya 2 harian kemaren gue menemukan dunia baru, menemukan kenyamanan dari sebuah keluarga baru.. Meskipun mereka adalah memang keluarga kandung gue yang sebenarnya, tapi gue merasakan kasih sayang da kehangatan yang sudah lama gak gue rasakan lagi selama ini... Gue merasa seperti anak kecil dan merasa begitu disayang dan diistimewakan..

Sempat terbesit kesedihan karena gue belum mampu membahagiakan mereka.. Gue belum mampu membaktikan diri gue untuk mereka... 

Dalam hati terpikir... apa gue masih bisa membahagiakan mereka... sementara gue sendiri masih mencari cahaya masa depan gue.. gue sendiri masih mencari batu untuk berpijak sebagai tempat menaungi mereka.. Gue berdoa supaya Dia gak 'mengambil' mereka begitu cepat sebelum gue mampu membahagaikan mereka.. Banyak hal yang ingin gue lakukan dengan hasil keringat gue sendiri untuk mereka...

Semoga saja Dia memberikan jalan bagi gue untuk bisa membahagiakan mereka... Semoga gue bisa segera berkerja, dan syukur"bisa keterima sebagai CPNS... Amin

0 komentar:

Posting Komentar

 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design