Jumat, 16 Juli 2010

What a DAY??!!!

Yeayyy!! alhamdulillah hari ini gue sidang skripsi dan semuanya bisa terlewati dengan lancar... Hm... bersyukur banget bisa lulus meskipun blum tau siy hasilnya apa. Tapi ya seenggaknya satu tahap yang bersejarah udah gue lewati.. 

Hmmm..mmm.. meskipun gue gak merasa begitu puas setelah melewati tahap sidang ini. Entah kenapa rasanya gak 'senendang' pas selesai seminar dulu. Mungkin karena masih banyak revisi dan masih banyak yang harus gue lakukan juga gue pikirkan. Tapi gue makasiy banyak buat teman-teman gue terutama nita dan yeni yang udah ngebantuin nyediain konsumsi dan jadi operator.
Sensasinya gak seluar biasa seminar. Entah karena apa yang gue argumenkan belum bisa diterima penguji, meksipun ya akhirnya lulus dan harus banyak revisi. Entah kenapa gue malah merasa hampa setelah sidang ini. Jujur, gak ada perasaan lega dan bahagia yang meledak begitu hebatnya. Entah kenapa gue gak merasakan apa". Rasanya sidang bukan sesuatu yang wah buat gue.

Mungkin karena gue lagi 'dapet' jadi semua berasa datar dan mungkin karena itu juga rasa sensitif gue muncul. Tapi rasanya kelulusan ini gak sedatar itu bagi keluarga gue di rumah. Dari suara di telpon terdengar mereka begitu antusias atas kelulusan gue. Tapi sejujurnya ini bukan sesuatu yang wah untuk gue.

Ini justru suatu beban buat gue. Beban akan dibawa kemana masa depan gue setelah lulus ini. Beban bahwa gue harus bisa berdiri sendiri tanpa lagi topangan dari orang tua. Padahal gue sendiri masih bingung akan jadi apa gue setelah ini. Gue belum bisa berbuat sesuatu yang berarti, belum bisa membahagiakan orang tua gue. Bahkan rasanya gue belum bisa bertanggung jawab atas kehidupan gue sendiri....

Dan, perasaan datar setelah sidang ini menjadi makin datar dan bahkan mungkin tak berbekas karena gue gak bisa berbagi itu sama orang" yang gue sayang. Yayayaya... rasanya picik sekali kalau gue berpikir gitu. Mungkin ini karena gue emang lagi sensi. Dan kadang gue benci menjadi sensitif seperti ini...

Setelah sidang, makan sisa snack box berdua bersama dua sahabat, Yeni dan Nita di gazibu... setelah itu gue pulang ke kosan.. masih dengan perasaan datar.. Lapaaarrrr sekali rasanya, gue bahkan baru inget sejak pagi perut belum diisi nasi, baru makan donat setengah potong.

Mengajak seorang teman, tapi dia gak bisa. Dan.. akhirnya gue mungkin harus sendiri. Yaaa.. mungkin gue sebenarnya ingin merayakan ini. Setidaknya gue ingin merasakan bahwa gue telah melakukan sesuatu yang besar sebagai tahap untuk menuju jalan kelulusan. Gue pun nyatanya ingin membuat sidang terasa tidak terlalu datar. Tapi melihat kondisi yang ada... nyatanya memang harus dijalani datar saja. 

Berharap seseorang yang jauh di sana (sebenarnya gak terlalu jauh, masih satu pulau) bisa memberikan gue selamat dan apresiasi, tapiiiiiiiiii.... sms aja susah. pending terus...Nyesek.. sedih.. yayayaya.. ini bukan salah dia atau gue. Memang mungkin Tuhan gak mengizinkan itu terjadi dan berusaha membuat gue bertahan dengan 'kedataran' ini. 

Berusaha membohongi keirian yang sangat dalam di hati gue melihat seorang teman yang ditelpon pacar sebelum dan sesudah sidang. Bahkan, ketika dia persentasi, ternyata si pacar sedang menelepon dia, mendengarkan dia presentasi dari seberang telpon... gue mencoba tersenyum dalam hati.. miris..
yah lupakanlah. Gue bukan dia. Kami bukan mereka. Gue pun cukup dengan keadaan seperti ini dan sangat bersyukur. Tapi yang gue sesalkan, ketika gue butuh spirit itu, dia gak ada. Kembali lagi ini memang bukan salahnya atau salah gue. Yah, okelah... mungkin gue gak perlu cengeng seperti ini...

Tak peduli dengan kedataran yang masih gue rasakan, gue beranjak ke jatos siang tadi dengan tujuan mengisi perut di KFC, berharap sakit kepala yang gue rasakan bisa hilang setelah diisi makanan, tapi nyatanya susah.. susah hilang... sama halnya seperti rasa datar yang gue rasakan..

Mencoba melepaskan semua kedataran yang ada, akhirnya gue memutuskan muter" jatos, melihat" sepatu dan clutch bag buat wisuda ntar.. padahal kebaya aja belum dibeli.. hehehe.. gapapalah menghibur diri.
Ditengah keasyikan window shopping, tiba" bapak menelepon. Dari suaranya terdengar sangat bahagia sekali mendengar gue lulus. Gue yang masih saja datar, berusaha ikutan antusias... Tapi gue gak bisa bohong kalau ada yang kurang dari ini semua...

Bapak: 'Alhamdulillah ya mba, udah lulus... alhamdulillah...'
Gue  : ' Iya pa.. ehhehe (dengan perasaan datar)'
Bapak: 'udah kasih tau mama belum?'
Gue: 'udah kok'
Bapak: 'Lagi dimana sekarang?'
Gue: 'jatos'
Bapak: 'ngapain?'
Gue: 'maen aja refreshing'
Bapak: 'sama siapa?'
Gue: 'sendiri aja'
Bapak:'ko sendiri aja? sama temen atuh ntar kalo ada apa" gimana?'
Gue: (ketawa) 'ke jatos mah loncat aja nyampe pa. lagian biasa sendiri. temen" pada gak bisa. ke bandung aja berani sendiri'
Bapak: 'jangan keseringan sendiri. kasian banget (sambil bercanda)'
Gue: 'hahaaha.. enakan sendiri'

................................................................................................
Dan ini bukan pertama kalinya bapak kaget gue jalan" sendiri. Belum tau aja kalo anaknya sering sendiri dan mengautis. yah apa boleh buat... giliran gak pengen sendiri tapi keadaan memaksa sendiri... pernah suatu ketika ibu telpon waktu gue lagi mau beli makan sendiri..

Ibu: 'lagi dimana de?'
Gue: 'di jalan habis beli makan' (berbohong padahal waktu itu gue lagi antri kfc soup buat makan malam, tanpa nasi dan lauk lain)
Ibu: 'beli dmana? sama siapa?'
Gue: 'di depan aja, deket kosan. sendiri...'
Ibu: 'kok sendiri? berani kamu malem" keluar sendiri? kasian banget anak ibu... mau ditemenin ibu makannya? hehehe'
Gue: (nyesek, sedih ibu bilang gitu, ketawa garing... ) 'heheheh...'

.............................................................................................................


Yah.. hidup, apapun itu fasenya memang gak pernah seideal yang kita inginkan. Terlalu kompleks dan rumit jika gue menceritakan semua fase kehidupan bahkan yang fase simpel sekalipun. Ketika kita ingin ditemani, tak ada orang di sekitar kita.. ya sudah.. berjalanlah sendiri... Ketika kita ingin berjalan bersama beriringan, tapi yang ada hanya kita sendiri.. yasudah berjalanlah dengan kesendirian itu... Mungkin gue gak sendiri.. karena di luar sana, secara tidak sadar banyak orang yang merasa membutuhkan gue tapi gue gak bisa ada untuk mereka...

Tapi apapun itu makna kesendirian dan kedataran, gue tetap bersyukur... Meskipun kadang kesendirian menyesakkan, tapi berjuang melawan rasa sesak itu menyenangkan ..... :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Septina Priyanti's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design